Berbagai dinamika pembelajaran case akuntansi serta pelaporan keuangan zakat hingga perluasan struktur dan bentuk organisasi yang terus berkembang menuntut praktisi pengelola zakat untuk turut memperbarui pengetahuan tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dana umat ini. Agenda A. Pengantar Akuntansi B. Standar Akuntansi Zakat PSAK 109 C. Menyusun Laporan Keuangan Berbasis PSAK 109 D. Praktik Aplikasi Excel
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan 2 pedoman dasar terkait penyusunan laporan keuangan yang umum digunakan di kalangan organisasi nirlaba. PSAK 45 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan bagi yayasan sedangkan PSAK 109 bagi lembaga yang begerak di ranah zakat, infak/sedekah. Hal tersebut diatas dimaksudkan agar ada standarisasi laporan keuangan pada setiap lembaga pengelola zakat. Berbagai
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan 2 pedoman dasar terkait penyusunan laporan keuangan yang umum digunakan di kalangan organisasi nirlaba. PSAK 45 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan bagi yayasan sedangkan PSAK 109 bagi lembaga yang begerak di ranah zakat, infak/sedekah. Hal tersebut diatas dimaksudkan agar ada standarisasi laporan keuangan pada setiap lembaga pengelola zakat. Berbagai
Berbagai dinamika pembelajaran case akuntansi serta pelaporan keuangan zakat hingga perluasan struktur dan bentuk organisasi yang terus berkembang menuntut praktisi pengelola zakat untuk turut memperbarui pengetahuan tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dana umat ini. Kredibilitas dan transparansi organisasi pengelola dana publik sangat ditentukan dari laporan keuangannya. Standarisasi pengelolaan keuangan dan pelaporan tidak tidak hanya sekedar
Penerapan manajemen keuangan yang sistematis akan sangat mendukung kepercayaan publik terhadap lembaga. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan 2 pedoman dasar terkait penyusunan laporan keuangan yang umum digunakan di kalangan organisasi nirlaba. PSAK 45 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan bagi yayasan sedangkan PSAK 109 bagi lembaga yang begerak di ranah zakat, infak/sedekah. Tak hanya sampai
Februari lalu IMZ kembali menyelenggarakan pelatihan bertajuk manajemen keuangan. Tak tanggung-tanggung bukan hanya membahas PSAK 109, dalam pelatihan kali ini PSAK 45 juga dikupas. Isu keuangan memang sangat penting bagi setiap organisasi. Terlebih bicara soal organisasi pengelola zakat maupun yayasan. Akuntabilitas dan transparansi keuangan tentu jadi nomor satu. [caption id="attachment_1615" align="aligncenter" width="300"] Suasana Diskusi Pleno[/caption]
Menyusun Laporan Keuangan Akhir Tahun Berbasis PSAK 109 bagi Organisasi Pengelola Zakat Edukasi publik dan penyeragaman basis laporan keuangan membutuhkan sinergi yang berkelanjutan. Sejak 2011, IMZ aktif memberikan berbagai macam kegiatan agar pelaporan pengelolaan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) di Indonesia dapat terstandarisasi dengan baik. Kredibilitas dan transparansi organisasi pengelola dana publik, sangat ditentukan dari
Optimalisasi layanan yang diberikan LAZ kepada para muzaki tak terhenti pada proses pembayaran. Lebih lanjut, ikatan antar amil dan para pezakat itu pun dikuatkan dengan adanya transparansi laporan keuangan. Fasilitas tersebut memberikan rasa nyaman berzakat bagi para muzaki yang berbuah kesetiaan terhadap LAZ. Menurut Ketua Forum Zakat (FOZ) Bidang Advokasi dan Pengawasan Muhammad Sabeth Abilawa,
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis PSAK-109 di Balai Latihan Koperasi Nusa Tenggara (NTB) pada 30 Juni-1 Juli berlangsung sukses. Acara yang diinisiasi oleh Forum Zakat (FOZ) wilayah NTB dan IMZ diikuti oleh para pegiat zakat baik dari BAZ maupun LAZ yang berada di provinsi tersebut. Kegiatan semakin semarak dengan moto “Lebih Transparan, Lebih Memberdayakan!” yang
