Training Offline Monitoring Evaluasi Program Pemberdayaan #Batch3 Merencanakan suatu program pemberdayaan bagi masyarakat memerlukan sebuah proses pemikiran yang mendalam agar program yang telah dirancang dapat berjalan sesuai target dan yang lebih penting lagi dapat berkelanjutan meskipun program sudah dimandirikan. Keberlanjutan program sangatlah penting sehingga upaya – upaya pendampingan dan pembinaan selama program berjalan tidaklah menjadi
Karya Pemberdayaan kali ini bercerita tentang perkembangan budidaya mentimun sebagai komoditas lokal yang sedang dikawal oleh seorang ust Taufik Da’i Pemberdaya, kolaborasi Da’i Cordofa Dompet Dhuafa dan IMZ. Beliau ditempatkan di Cikedung, Kampung Kadomas Desa Cinangka, Kabupaten Serang Banten. *** Pagi yang cerah mengawali aktivitas petani mempersiapkan peralatan dan perbekalan secukupnya untuk pergi ke sawah.
Online Learning Program Merancang Program Pemberdayaan Dengan LFA & MPP – Batch 2 Banyak program pemberdayaan gagal karena tidak berhasil menemukan akar masalah, mengidentifikasi potensi yang dimiliki penerima manfaat, dan juga desain program yang tidak dilakukan dengan benar. Pelatihan ini dibuat untuk membantu Anda dalam membuat desain program dengan menggunakan Logical Framework Approach (LFA) dan
Ngopi Susu (Ngobrol inspirasi suka-suka) IMZ via Aplikasi ZOOM Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Olah Sampah Masalah sampah merupakan hal yang harus dikelola secara baik. Di level rumah tangga, data statistik pada tahun 2019 menunjukkan angka 175.000 ton per hari sampah konsumsi yang dihasilkan di Indonesia. Saat sampah bisa disulap menjadi suatu hal yang berguna bahkan bisa
Online Learning Program via ZOOM Meeting Merancang Program Pemberdayaan Dengan LFA & MPP Banyak program pemberdayaan gagal karena tidak berhasil menemukan akar masalah, mengidentifikasi potensi yang dimiliki penerima manfaat, dan juga desain program yang tidak dilakukan dengan benar. Pelatihan ini dibuat untuk membantu Anda dalam membuat desain program dengan menggunakan Logical Framework Approach (LFA) &
Talk Show Pemberdayaan & Pembukaan Sekolah Pendamping Desa “Memberdayakan Desa untuk Masa Depan yang Berkelanjutan” Sekolah Pendamping Desa adalah program capacity building bagi para calon Pendamping Program Pemberdayaan Ekonomi yang terpilih dari seleksi terbuka dan perwakilan unit, yang akan ditempatkan di berbagai wilayah pemberdayaan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan
Output pemberdayaan yang telah didorong oleh berbagai organisasi pengembangan komunitas, seringkali terhambat karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan tentang sistem pencatatan usaha yang memadai. Di sisi lain, perkembangan internet yang semakin luas dan menjangkau berbagai kebutuhan masyarakat, membuat tuntutan aplikasi secara online semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat urgen bagi setiap UMKM, startup dan pengelola usaha
Gelombang pertama Covid-19 di Indonesia masih belum melandai. Klaster baru dan angka statistika cukup tinggi terjadi di beberapa daerah. Situasi ini sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan, termasuk keberlanjutan program-program pemberdayaan masyarakat. Banyak program pemberdayaan yang berhenti atau ditunda karena pandemi Covid-19. Apa yang dapat dilakukan lembaga filantropi agar program pemberdayaannya dapat terus berjalan di
Bagi para pemberdaya, para petani, peternak, UMKM apakah harus sudah perlu mengantisipasi sejak dini akan dinamika yang terjadi saat ini? Apakah perlu ada switching atau peralihan profesi ke tema-tema yang laku di masa krisis. Atau tetap bertahan menanti era darurat berakhir? “Epos (energi positif) dari pemberdayaan ini gak boleh padam. Sebab ruh pemberdayaan ini pada
“Dalam hal mengukur dampak program, kami telah melakukan beberapa kajian diantaranya Indeks Kepuasan Masyarakat, kajian Multiplier Effect dan SROI, terutama terhadap dua program unggulan kami. Aktivitas pelaporan menjadi sangat penting, supaya tidak loncat-loncat, hingga tidak tahu progressnya”, penjelasan sesi pertama dari Nana Sutisna, Social and Environmental Specialist JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi. “Meskipun program
