Jakarta, [15 November 2024] – Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB) dan IMZ bersinergi menyelenggarakan program Sekolah Pemberdayaan Desa (SPD) 2024, sebuah intensive training yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas para pengelola program pemberdayaan ekonomi di ruang lingkup Dompet Dhuafa. Program yang berlangsung dari tanggal 15 Oktober hingga 19 November 2024 ini menawarkan kombinasi pelatihan daring dan
Salam Pemberdayaan! Bapak Ibu ingin meningkatkan keterampilan dan wawasan dalam pemberdayaan masyarakat? SPD 2024 hadir dengan sesi pelatihan offline untuk memperkuat kapasitas dalam pengelolaan program pemberdayaan yang komprehensif, bersama para pakar di bidangnya. Kelas Sesi Offline ini: Materi: 1. Motivasi Spiritual dalam Perjuangan Pemberdayaan Narasumber: Fatchuri Rosidin (Direktur IMZ) 2. Cost & Revenue, Analisa Usaha
Salam Pemberdayaan! Bapak Ibu ingin mendapatkan materi yang sesuai dengan kebutuhan Anda di kegiatan pemberdayaan? SPD 2024 hadir, membuka kelas-kelas tematik per-pekan. Yuk, yang mau gabung, bisa ikut kelas kami. Sekolah Pemberdayaan Desa dibuat untuk meningkatkan keterampilan kompetensi, kepemimpinan, dan desain program pemberdayaan yang lebih komprehensif bersama para pakar profesional. Kelas Pekan ini: Materi: 1.
Salam Pemberdayaan! Bapak Ibu ingin mendapatkan materi yang sesuai dengan kebutuhan Anda di kegiatan pemberdayaan? SPD 2024 hadir, membuka kelas-kelas tematik per-pekan. Yuk, yang mau gabung, bisa ikut kelas kami. Sekolah Pemberdayaan Desa dibuat untuk meningkatkan keterampilan kompetensi, kepemimpinan, dan desain program pemberdayaan yang lebih komprehensif bersama para pakar profesional. Kelas Pekan ini: Materi: 1.
Training Offline Monitoring Evaluasi Program Pemberdayaan #Batch3 Merencanakan suatu program pemberdayaan bagi masyarakat memerlukan sebuah proses pemikiran yang mendalam agar program yang telah dirancang dapat berjalan sesuai target dan yang lebih penting lagi dapat berkelanjutan meskipun program sudah dimandirikan. Keberlanjutan program sangatlah penting sehingga upaya – upaya pendampingan dan pembinaan selama program berjalan tidaklah menjadi
Gelombang pertama Covid-19 di Indonesia masih belum melandai. Klaster baru dan angka statistika cukup tinggi terjadi di beberapa daerah. Situasi ini sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan, termasuk keberlanjutan program-program pemberdayaan masyarakat. Banyak program pemberdayaan yang berhenti atau ditunda karena pandemi Covid-19. Apa yang dapat dilakukan lembaga filantropi agar program pemberdayaannya dapat terus berjalan di
Bagi para pemberdaya, para petani, peternak, UMKM apakah harus sudah perlu mengantisipasi sejak dini akan dinamika yang terjadi saat ini? Apakah perlu ada switching atau peralihan profesi ke tema-tema yang laku di masa krisis. Atau tetap bertahan menanti era darurat berakhir? “Epos (energi positif) dari pemberdayaan ini gak boleh padam. Sebab ruh pemberdayaan ini pada
“The fundamental way is to not to just measure our goal. We want to help this community. What is the effect for others as well. We want to this segment between community, we want to help older people, younger people, what is the effect for the others as well. Social Value in SROI is be
“Dalam hal mengukur dampak program, kami telah melakukan beberapa kajian diantaranya Indeks Kepuasan Masyarakat, kajian Multiplier Effect dan SROI, terutama terhadap dua program unggulan kami. Aktivitas pelaporan menjadi sangat penting, supaya tidak loncat-loncat, hingga tidak tahu progressnya”, penjelasan sesi pertama dari Nana Sutisna, Social and Environmental Specialist JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi. “Meskipun program
Jumat, 28 Februari 2020 Pkl 16.00 – 18.00 WIB Bersama: Casdimin GM Probis Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa Inisiator Entitas Social Bussiness Sobis Pamase di Sulawesi Barat @ WAG #SchoolofEmpowerment Join http://bit.ly/SchoolofEmpowerment Friday, February 28, 2020 At 16.00 – 18.00 WIB Together: Casdimin GM Probis Karya Karya Mandiri Community Dompet Dhuafa Sobis Pamase Social Bussiness
