• Phone: 085215646958
  • training@imz.or.id
Stay Connected:

Pembentangan 75 paper dari setidaknya 5 negara Asia Tenggara dan sekitarnya mewarnai 5th Southeast Asia International Islamic Philanthropy Conference (SEAIIPC) 2017 kali ini. Setelah 4 penyelenggaran di Jakarta dan Bandung (Indonesia), maka pada 15 February yang lalu, event rutin pemerhati dan pegiat ZISWAF ini digelar di Avillion Melacca Hotel, Malaysia. Sebanyak 60 delegasi Indonesia yang terdiri dari akademisi, perwakilan lembaga turut serta menjadi bagian dari program yang merupakan kerjasama antara Institut Manajemen Zakat (IMZ) Indonesia dan Center of Islamic Philanthropy and Social Finance (CIPSF) UiTM Malaysia serta berbagai entitas pegiat zakat dan wakaf lainnya. Menurut Kushardanta, Direktur IMZ, salah satu tujuan SEAIIPC yakni menyediakan platform bagi pertukaran ide dan informasi antara para peneliti, akademisi dan praktisi. Berbagai pihak membentangkan temuan-temuan hasil penelitian dan gagasan tentang zakat, wakaf, keuangan Islam, keuangan mikro dan filantropi Islam. Gagasan Manajemen Modern Organisasi Zakat Sebuah inovasi manajemen yang sangat menarik disampaikan oleh pembicara kunci dalam 5th SEAIIPC 2017 ini. Haji Hussin Mohd Ali, Chief Executive Officer Lembaga Zakat Selangor, membagi pengalamannya tentang dua tantangan yang sedang dihadapi oleh LZF saat ini yakni bagaimana mengelola penghimpunan zakat yang sangat dinamis perolehannya dan bagaimana menghadapi meningkatnya permintaan atas kebutuhan program pendistribusian yang beraneka ragam. Saat ini, LZF berikhtiar dalam menerapkan sebuah sistem Zakat Adequacy Management Plan (ZAMP) yang merupakan tools manajemen risiko yang didesain khusus untuk industri zakat global yang sangat inovatif. Beberapa kondisi khusus yang perlu diperhatikan diantaranya ialah (i) program distribusi yang dikembangkan tidak melebihi dari perolehan penghimpunan yang mampu menyebabkan organisasi menjadi defisit; (ii) level perolehan penghimpunan zakat menjadi subjek variasi risiko upside dan downside yang perlu menjadi concern; (iii) operasional LZF perlu mempertimbangkan tingkat ketergantungan atas ketersediaan dana dalam menyediakan perlindungan sosial bagi penerima manfaat. ZAMP berfungsi memastikan tingkat kecukupan dana zakat untuk memenuhi kebutuhan mendasar keuangan organisasi zakat. Lebih lanjut, rating program pendistribusian berbasis maqashid syariah juga menjadi salah satu alat bantu untuk prioritas dan urgensitas program. Perpaduan dengan tools ZAMP, apabila terjadi dinamika penghimpunan, maka LZF mampu memberikan pertimbangan pengetatan program atau rekomendasi tindak lanjut program dengan lebih memadai dan syar’i. Kenyamanan mustahik dalam menerima manfaat zakat tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan dampak yang tidak selalu positif bagi mindset dan mental dalam bekerja. Ini salah satu faktor yang menyebabkan program pemberdayaan zakat tidak berbanding lurus dengan perubahan perilaku mustahik menjadi muzakki. Berbagai tantangan dan gagasan cerdas lain begitu banyak terhampar di wadah konferensi filantropi Islam se-Asia Tenggara ini. Perkembangan dakwah Islam di Thailand juga dipaparkan dalam keynote speech oleh Assoc. Prof. Dr. Sukree Langputeh, Deputy Rector of Fatoni University Pattani Thailand. Pesatnya pembangunan pusat pendidikan Islam di daerah Pattani ini cukup mampu menyedot perhatian dan mobilisasi dana dari Timur Tengah dengan dibangunnya berbagai fakultas secara bertahap. Konsep pembelajaran Islami di kampus ini juga menjadi salah satu keunggulan yang mampu menarik minat anak didik dari mancanegara. Pada sesi lain, Komisioner BAZNAS, Nana Mintarti dari Indonesia juga menyampaikan tentang berbagai peluang, tantangan serta perkembangan terkini atas pengelolaan zakat di Indonesia.

The Best Paper Award Delegasi Indonesia juga mendapatkan kebanggaan yang sempurna ketika The Best Paper of 5th SEAIIPC 2017 diberikan kepada Rusny Istiqomah Sujono, mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada, dengan penelitian berjudul “Pengaruh Religiusitas terhadap Kebahagiaan Muslim dengan Perilaku Berzakat sebagai Variabel Moderating”. Riset yang mengambil studi kasus di Dompet Dhuafa Yogyakarta ini berhasil mengumpulkan nilai tertinggi dari para tim juri conference sebagai penelitian terbaik. Unduh File Presentasi 5th SEAIIPC 2017 disini Unduh e-proceeding 5th SEAIIPC 2017 (Updated) disini Pre Order Cetak dan Kirim e-proceeding 5th SEAIIPC 2017 : Intan IMZ +6285215646958Pembentangan 75 paper dari setidaknya 5 negara Asia Tenggara dan sekitarnya mewarnai 5th Southeast Asia International Islamic Philanthropy Conference (SEAIIPC) 2017 kali ini. Setelah 4 penyelenggaran di Jakarta dan Bandung (Indonesia), maka pada 15 February yang lalu, event rutin pemerhati dan pegiat ZISWAF ini digelar di Avillion Melacca Hotel, Malaysia. Sebanyak 60 delegasi Indonesia yang terdiri dari akademisi, perwakilan lembaga turut serta menjadi bagian dari program yang merupakan kerjasama antara Institut Manajemen Zakat (IMZ) Indonesia dan Center of Islamic Philanthropy and Social Finance (CIPSF) UiTM Malaysia serta berbagai entitas pegiat zakat dan wakaf lainnya. Menurut Kushardanta, Direktur IMZ, salah satu tujuan SEAIIPC yakni menyediakan platform bagi pertukaran ide dan informasi antara para peneliti, akademisi dan praktisi. Berbagai pihak membentangkan temuan-temuan hasil penelitian dan gagasan tentang zakat, wakaf, keuangan Islam, keuangan mikro dan filantropi Islam. Gagasan Manajemen Modern Organisasi Zakat Sebuah inovasi manajemen yang sangat menarik disampaikan oleh pembicara kunci dalam 5th SEAIIPC 2017 ini. Haji Hussin Mohd Ali, Chief Executive Officer Lembaga Zakat Selangor, membagi pengalamannya tentang dua tantangan yang sedang dihadapi oleh LZF saat ini yakni bagaimana mengelola penghimpunan zakat yang sangat dinamis perolehannya dan bagaimana menghadapi meningkatnya permintaan atas kebutuhan program pendistribusian yang beraneka ragam. Saat ini, LZF berikhtiar dalam menerapkan sebuah sistem Zakat Adequacy Management Plan (ZAMP) yang merupakan tools manajemen risiko yang didesain khusus untuk industri zakat global yang sangat inovatif. Beberapa kondisi khusus yang perlu diperhatikan diantaranya ialah (i) program distribusi yang dikembangkan tidak melebihi dari perolehan penghimpunan yang mampu menyebabkan organisasi menjadi defisit; (ii) level perolehan penghimpunan zakat menjadi subjek variasi risiko upside dan downside yang perlu menjadi concern; (iii) operasional LZF perlu mempertimbangkan tingkat ketergantungan atas ketersediaan dana dalam menyediakan perlindungan sosial bagi penerima manfaat. ZAMP berfungsi memastikan tingkat kecukupan dana zakat untuk memenuhi kebutuhan mendasar keuangan organisasi zakat. Lebih lanjut, rating program pendistribusian berbasis maqashid syariah juga menjadi salah satu alat bantu untuk prioritas dan urgensitas program. Perpaduan dengan tools ZAMP, apabila terjadi dinamika penghimpunan, maka LZF mampu memberikan pertimbangan pengetatan program atau rekomendasi tindak lanjut program dengan lebih memadai dan syar’i. Kenyamanan mustahik dalam menerima manfaat zakat tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan dampak yang tidak selalu positif bagi mindset dan mental dalam bekerja. Ini salah satu faktor yang menyebabkan program pemberdayaan zakat tidak berbanding lurus dengan perubahan perilaku mustahik menjadi muzakki. Berbagai tantangan dan gagasan cerdas lain begitu banyak terhampar di wadah konferensi filantropi Islam se-Asia Tenggara ini. Perkembangan dakwah Islam di Thailand juga dipaparkan dalam keynote speech oleh Assoc. Prof. Dr. Sukree Langputeh, Deputy Rector of Fatoni University Pattani Thailand. Pesatnya pembangunan pusat pendidikan Islam di daerah Pattani ini cukup mampu menyedot perhatian dan mobilisasi dana dari Timur Tengah dengan dibangunnya berbagai fakultas secara bertahap. Konsep pembelajaran Islami di kampus ini juga menjadi salah satu keunggulan yang mampu menarik minat anak didik dari mancanegara. Pada sesi lain, Komisioner BAZNAS, Nana Mintarti dari Indonesia juga menyampaikan tentang berbagai peluang, tantangan serta perkembangan terkini atas pengelolaan zakat di Indonesia.

The Best Paper Award Delegasi Indonesia juga mendapatkan kebanggaan yang sempurna ketika The Best Paper of 5th SEAIIPC 2017 diberikan kepada Rusny Istiqomah Sujono, mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada, dengan penelitian berjudul “Pengaruh Religiusitas terhadap Kebahagiaan Muslim dengan Perilaku Berzakat sebagai Variabel Moderating”. Riset yang mengambil studi kasus di Dompet Dhuafa Yogyakarta ini berhasil mengumpulkan nilai tertinggi dari para tim juri conference sebagai penelitian terbaik. Unduh File Presentasi 5th SEAIIPC 2017 disini Unduh e-proceeding 5th SEAIIPC 2017 (Updated) disini Pre Order Cetak dan Kirim e-proceeding 5th SEAIIPC 2017 Intan IMZ +6285215646958Pembentangan 75 paper dari setidaknya 5 negara Asia Tenggara dan sekitarnya mewarnai 5th Southeast Asia International Islamic Philanthropy Conference (SEAIIPC) 2017 kali ini. Setelah 4 penyelenggaran di Jakarta dan Bandung (Indonesia), maka pada 15 February yang lalu, event rutin pemerhati dan pegiat ZISWAF ini digelar di Avillion Melacca Hotel, Malaysia. Sebanyak 60 delegasi Indonesia yang terdiri dari akademisi, perwakilan lembaga turut serta menjadi bagian dari program yang merupakan kerjasama antara Institut Manajemen Zakat (IMZ) Indonesia dan Center of Islamic Philanthropy and Social Finance (CIPSF) UiTM Malaysia serta berbagai entitas pegiat zakat dan wakaf lainnya. Menurut Kushardanta, Direktur IMZ, salah satu tujuan SEAIIPC yakni menyediakan platform bagi pertukaran ide dan informasi antara para peneliti, akademisi dan praktisi. Berbagai pihak membentangkan temuan-temuan hasil penelitian dan gagasan tentang zakat, wakaf, keuangan Islam, keuangan mikro dan filantropi Islam. Gagasan Manajemen Modern Organisasi Zakat Sebuah inovasi manajemen yang sangat menarik disampaikan oleh pembicara kunci dalam 5th SEAIIPC 2017 ini. Haji Hussin Mohd Ali, Chief Executive Officer Lembaga Zakat Selangor, membagi pengalamannya tentang dua tantangan yang sedang dihadapi oleh LZF saat ini yakni bagaimana mengelola penghimpunan zakat yang sangat dinamis perolehannya dan bagaimana menghadapi meningkatnya permintaan atas kebutuhan program pendistribusian yang beraneka ragam. Saat ini, LZF berikhtiar dalam menerapkan sebuah sistem Zakat Adequacy Management Plan (ZAMP) yang merupakan tools manajemen risiko yang didesain khusus untuk industri zakat global yang sangat inovatif. Beberapa kondisi khusus yang perlu diperhatikan diantaranya ialah (i) program distribusi yang dikembangkan tidak melebihi dari perolehan penghimpunan yang mampu menyebabkan organisasi menjadi defisit; (ii) level perolehan penghimpunan zakat menjadi subjek variasi risiko upside dan downside yang perlu menjadi concern; (iii) operasional LZF perlu mempertimbangkan tingkat ketergantungan atas ketersediaan dana dalam menyediakan perlindungan sosial bagi penerima manfaat. ZAMP berfungsi memastikan tingkat kecukupan dana zakat untuk memenuhi kebutuhan mendasar keuangan organisasi zakat. Lebih lanjut, rating program pendistribusian berbasis maqashid syariah juga menjadi salah satu alat bantu untuk prioritas dan urgensitas program. Perpaduan dengan tools ZAMP, apabila terjadi dinamika penghimpunan, maka LZF mampu memberikan pertimbangan pengetatan program atau rekomendasi tindak lanjut program dengan lebih memadai dan syar’i. Kenyamanan mustahik dalam menerima manfaat zakat tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan dampak yang tidak selalu positif bagi mindset dan mental dalam bekerja. Ini salah satu faktor yang menyebabkan program pemberdayaan zakat tidak berbanding lurus dengan perubahan perilaku mustahik menjadi muzakki. Berbagai tantangan dan gagasan cerdas lain begitu banyak terhampar di wadah konferensi filantropi Islam se-Asia Tenggara ini. Perkembangan dakwah Islam di Thailand juga dipaparkan dalam keynote speech oleh Assoc. Prof. Dr. Sukree Langputeh, Deputy Rector of Fatoni University Pattani Thailand. Pesatnya pembangunan pusat pendidikan Islam di daerah Pattani ini cukup mampu menyedot perhatian dan mobilisasi dana dari Timur Tengah dengan dibangunnya berbagai fakultas secara bertahap. Konsep pembelajaran Islami di kampus ini juga menjadi salah satu keunggulan yang mampu menarik minat anak didik dari mancanegara. Pada sesi lain, Komisioner BAZNAS, Nana Mintarti dari Indonesia juga menyampaikan tentang berbagai peluang, tantangan serta perkembangan terkini atas pengelolaan zakat di Indonesia.

The Best Paper Award Delegasi Indonesia juga mendapatkan kebanggaan yang sempurna ketika The Best Paper of 5th SEAIIPC 2017 diberikan kepada Rusny Istiqomah Sujono, mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada, dengan penelitian berjudul “Pengaruh Religiusitas terhadap Kebahagiaan Muslim dengan Perilaku Berzakat sebagai Variabel Moderating”. Riset yang mengambil studi kasus di Dompet Dhuafa Yogyakarta ini berhasil mengumpulkan nilai tertinggi dari para tim juri conference sebagai penelitian terbaik. Unduh File Presentasi 5th SEAIIPC 2017 disini Unduh e-proceeding 5th SEAIIPC 2017 (Updated) disini Pre Order Cetak dan Kirim e-proceeding 5th SEAIIPC 2017 Intan IMZ +6285215646958]]>

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

First Name*
Subject*
Email*
Your Comments
Kirim Pesan
Join Chat
Assalaamualaikum Wr.Wb

Terima kasih telah mengunjungi IMZ – Your Strategic Partner for Training, Research, & Development.

Ada yang bisa kami bantu ?
Klik tombol kirim pesan dibawah ini.