Program Kawasan Terpadu merupakan pemberdayaan wilayah yang diinisiasi bersama gerakan masyarakat secara integratif dalam meningkatkan kesadaran terhadap potensi dan kekayaan daerah, serta meningkatkan pendapatan, rasa percaya diri, hingga kebanggaan akan daerahnya. Bagi masyarakat yang tidak mampu, hadirnya kawasan terpadu mampu memberikan peluang terbukanya berbagai akses baik pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga sosial budaya sesuai dengan akar
Pembangunan manusia bukan hanya dalam segi materi, tetapi aspek mental-kepribadian juga menjadi tumpuan dalam pencapaian tujuan. Pengembangan ekonomi berbasis dana ZISWAF mengacu pada identitas menguntungkan, berkesinambungan, halal dan thoyib, local source, multiplier effect dan ramah lingkungan. Program pemberdayaan bukanlah program sesaat yang tiba-tiba jadi dan mengubah masyarakat. Tetapi butuh proses panjang yang keberhasilannya tergantung dari sinergi
Pemerintah telah menetapkan 122 desa sebagai daerah tertinggal 2015-2019. Jumlah tersebut ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria, yakni: (a) perekonomian masyarakat; (b) sumber daya manusia; (c) sarana dan prasarana; (d) kemampuan keuangan daerah; (e) aksesibilitas; dan (f) karakteristik daerah (Peraturan Presiden No.131, 2015). Hal tersebut diatas merupakan tantangan bagi pemerintah serta lembaga-lembaga nonprofit untuk bisa membuat program-program
Keberhasilan suatu program diantaranya adalah kemampuan dalam memecahkan masalah yang ada di suatu masyarakat dan rencana aksinya (tindak lanjut). Aspek kreatifitas juga mempunyai andil dalam penyusunan sebuah program pemberdayaan Program Lumbung Desa merupakan program ketahanan pangan berbasis filantropi yang bertujuan untuk mengembalikan, menghidupkan, dan menggairahkan kembali pengolahan pertanian di desa; dengan melatih warga setempat untuk
