Press Release : Capacity Building Guru SIOLA PAUD HI Sulawesi Barat Jika kita berbicara tentang masa depan dan kontruksi kemapaman sumber daya manusia suatu daerah, maka kita sedang membahas tentang asset sumber daya anak-anak kita. Menyambut putaran zaman yang kian berkembang, tak dapat kita pungkiri bahwa tantangan ini akan dihadapi oleh anak-anak kita. Masa pertumbuhan anak-anak usia dini merupakan durasi penting yang patut menjadi perhatian kita semua. Di masa inilah terjadi pembentukan karakter dan kepribadian yang sangat berhubungan dengan perkembangan pribadi di masa mendatang. Pekerjaan kita hari ini adalah mendesain masa depan sebagaimana mimpi indah kita tentang mereka. Oleh karena itu dibutuhkan keseriusan yang lebih matang. Kita sedang mengantarkan anak-anak pada sebuah gerbang emas, tidak ada jaminan kita akan mendampingi meereka saat mereka sampai kesana. Upaya konstruktif berbagai pihak yang telah concern perlu kita apresiasi. Perhatian terhadap kebutuhan esensial seorang anak, tidak sekear pengasuhan dan pendidikan, tapi juga gizi dan kesehatan. Terutama pada anak usia dini, tantangan kita sangat nyata. Pola pendidikan kita, aspek pangan, arus teknologi informasi dan pusaran teknologi menawarkan suguhan yang sulit untuk dibendung. Anak usia dini cenderung meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, peran tenaga pendidikan terlebih orang tua sangat dibutuhkan. Bagaimana cara untuk memfilter, itulah apa yang menjadi konsumsi mereka. Jika tidak ada pendampingan, secara tidak langsung anak akan terbentuk oleh media informasi tersebut. SIOLA selaku bagian dari pemerintahan, berharap ada grafik perkembangan yang postif. Pola ini terus berkembang dan diadopsi di berbagai kabupaten dan provinsi. Kita berharap ada sharing antara pelaku diantara siola ini karena bisa jadi karakter daerah yang dihadapi berbeda. “Sinergi dan keberlanjutan semoga dapat berjalan terus. Apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap elemen yang peduli dengan program ini baik IMZ, PTTEP dan Yaysan Karampuang” demikian sambutan Hj. Siti Suraidah Suhardi SE. M.Si., Ketua DPRD Kabupaten Mamuju pada pembukaan Capacity Building selama 4 hari di Hotel Maleo Mamuju pada tanggal 27 Februari hingga 2 Maret mendatang, bagi 52 Guru SIOLA dari Mamuju, Majene dan Polewali Mandar. Di Sulawesi Barat, program layanan peduli anak usia dini diselenggarakan secara terintegrasi. Perpaduan antara program PAUD HI, posyandu kesehatan, dan mikro ekonomi. Jadi satu atap namanya SIOLA (Stimulasi Optimalisasi Layanan Anak). SIOLA ini nama yang mengambil kearifan lokal dari Mamuju, ibukota provinsi Sulawesi Barat. Ini tahun ke 3 IMZ memberikan support capacity building untuk para guru PAUD dan manajemen SIOLA. Bersama PTTEP, selain berinvestasi pada pembangunan SDM, perusahaan tambang Thailand ini juga membangunkan sarana prasarana berupa gedung SIOLA yang telah dihibahkan ke pihak masyarakat setempat dan pemkab. “PTTEP telah mendonasikan bangunan di 3 Kabupaten Polewali Majene dan Mamuju. Walaupun kita tahu bersama, bahwa PTTEP tidak mendapatkan minyak di Provinsi Sulawesi Barat ini. Andaikata dapat, lebih hebat lagi. Di Mamuju sekarang, sudah ada Peraturan Bupati tentang Pelayanan Anak Usia Dini SIOLA. Jadi semua pelayanan bernama SIOLA. Kita berharap ini bisa menjadi semacam motivasi di Kabupaten lain, maka lengkap lah sudah layanan kita bisa terintegrasi dengan bagus. Di Sulawesi Barat, menjadi contoh lahirnya Peraturan Presiden tentang Pelayanan Anak Usia Dini Holistik Integratif” ujar Aditiya Arie yudhistira, Direktur Yayasan Karampuang. Gayatri Syafri PTTEP menambahkan bahwasanya “telah menjadi komitmen PTTEP, bahwa kami mau program ini berkelanjutan. Kita juga ingin memberikan penguatan skill dan kompetensi guru-guru yang jauh lebih baik. Hasil penelitian SROI yang lalu menunjukkan bahwa program ini bagus banget. Kita telah membangun 13 unit di 3 Kabupaten Kota. Kita juga ingin para guru ini menjadi asset yang terbaik dan unggulan serta tidak kalah dengan kualitas guru di Jakarta. Oleh karena itu, kami bawakan fasilitator yang terbaik juga. Mari kita jaga silaturahmi diantara SIOLA dan jangan terputus.”
Press Release : Pusaran Teknologi Informasi Menjadi Tantangan Anak Usia Dini Masa Kini
Jika kita berbicara tentang masa depan dan kontruksi kemapaman sumber daya manusia suatu daerah, maka kita sedang membahas tentang asset sumber daya anak-anak kita. Menyambut putaran zaman yang kian berkembang, tak dapat kita pungkiri bahwa tantangan ini akan dihadapi oleh anak-anak kita. Masa pertumbuhan anak-anak usia dini merupakan durasi penting yang patut menjadi perhatian kita semua. Di masa inilah terjadi pembentukan karakter dan kepribadian yang sangat berhubungan dengan perkembangan pribadi di masa mendatang. Pekerjaan kita hari ini adalah mendesain masa depan sebagaimana mimpi indah kita tentang mereka. Oleh karena itu dibutuhkan keseriusan yang lebih matang. Kita sedang mengantarkan anak-anak pada sebuah gerbang emas, tidak ada jaminan kita akan mendampingi meereka saat mereka sampai kesana.
Upaya konstruktif berbagai pihak yang telah concern perlu kita apresiasi. Perhatian terhadap kebutuhan esensial seorang anak, tidak sekear pengasuhan dan pendidikan, tapi juga gizi dan kesehatan. Terutama pada anak usia dini, tantangan kita sangat nyata. Pola pendidikan kita, aspek pangan, arus teknologi informasi dan pusaran teknologi menawarkan suguhan yang sulit untuk dibendung. Anak usia dini cenderung meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, peran tenaga pendidikan terlebih orang tua sangat dibutuhkan. Bagaimana cara untuk memfilter, itulah apa yang menjadi konsumsi mereka. Jika tidak ada pendampingan, secara tidak langsung anak akan terbentuk oleh media informasi tersebut.
SIOLA selaku bagian dari pemerintahan, berharap ada grafik perkembangan yang postif. Pola ini terus berkembang dan diadopsi di berbagai kabupaten dan provinsi. Kita berharap ada sharing antara pelaku diantara siola ini karena bisa jadi karakter daerah yang dihadapi berbeda.
“Sinergi dan keberlanjutan semoga dapat berjalan terus. Apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap elemen yang peduli dengan program ini baik IMZ, PTTEP dan Yaysan Karampuang” demikian sambutan Hj. Siti Suraidah Suhardi SE. M.Si., Ketua DPRD Kabupaten Mamuju pada pembukaan Capacity Building selama 4 hari di Hotel Maleo Mamuju pada tanggal 27 Februari hingga 2 Maret mendatang, bagi 52 Guru SIOLA dari Mamuju, Majene dan Polewali Mandar.
Di Sulawesi Barat, program layanan peduli anak usia dini diselenggarakan secara terintegrasi. Perpaduan antara program PAUD HI, posyandu kesehatan, dan mikro ekonomi. Jadi satu atap namanya SIOLA (Stimulasi Optimalisasi Layanan Anak). SIOLA ini nama yang mengambil kearifan lokal dari Mamuju, ibukota provinsi Sulawesi Barat.
Ini tahun ke 3 IMZ memberikan support capacity building untuk para guru PAUD dan manajemen SIOLA. Bersama PTTEP, selain berinvestasi pada pembangunan SDM, perusahaan tambang Thailand ini juga membangunkan sarana prasarana berupa gedung SIOLA yang telah dihibahkan ke pihak masyarakat setempat dan pemkab.
“PTTEP telah mendonasikan bangunan di 3 Kabupaten Polewali Majene dan Mamuju. Walaupun kita tahu bersama, bahwa PTTEP tidak mendapatkan minyak di Provinsi Sulawesi Barat ini. Andaikata dapat, lebih hebat lagi. Di Mamuju sekarang, sudah ada Peraturan Bupati tentang Pelayanan Anak Usia Dini SIOLA. Jadi semua pelayanan bernama SIOLA. Kita berharap ini bisa menjadi semacam motivasi di Kabupaten lain, maka lengkap lah sudah layanan kita bisa terintegrasi dengan bagus. Di Sulawesi Barat, menjadi contoh lahirnya Peraturan Presiden tentang Pelayanan Anak Usia Dini Holistik Integratif” ujar Aditiya Arie yudhistira, Direktur Yayasan Karampuang.
Gayatri Syafri PTTEP menambahkan bahwasanya “telah menjadi komitmen PTTEP, bahwa kami mau program ini berkelanjutan. Kita juga ingin memberikan penguatan skill dan kompetensi guru-guru yang jauh lebih baik. Hasil penelitian SROI yang lalu menunjukkan bahwa program ini bagus banget. Kita telah membangun 13 unit di 3 Kabupaten Kota. Kita juga ingin para guru ini menjadi asset yang terbaik dan unggulan serta tidak kalah dengan kualitas guru di Jakarta. Oleh karena itu, kami bawakan fasilitator yang terbaik juga. Mari kita jaga silaturahmi diantara SIOLA dan jangan terputus.”
Press Release : Pusaran Teknologi Informasi Menjadi Tantangan Anak Usia Dini Masa Kini
Jika kita berbicara tentang masa depan dan kontruksi kemapaman sumber daya manusia suatu daerah, maka kita sedang membahas tentang asset sumber daya anak-anak kita. Menyambut putaran zaman yang kian berkembang, tak dapat kita pungkiri bahwa tantangan ini akan dihadapi oleh anak-anak kita. Masa pertumbuhan anak-anak usia dini merupakan durasi penting yang patut menjadi perhatian kita semua. Di masa inilah terjadi pembentukan karakter dan kepribadian yang sangat berhubungan dengan perkembangan pribadi di masa mendatang. Pekerjaan kita hari ini adalah mendesain masa depan sebagaimana mimpi indah kita tentang mereka. Oleh karena itu dibutuhkan keseriusan yang lebih matang. Kita sedang mengantarkan anak-anak pada sebuah gerbang emas, tidak ada jaminan kita akan mendampingi meereka saat mereka sampai kesana.
Upaya konstruktif berbagai pihak yang telah concern perlu kita apresiasi. Perhatian terhadap kebutuhan esensial seorang anak, tidak sekear pengasuhan dan pendidikan, tapi juga gizi dan kesehatan. Terutama pada anak usia dini, tantangan kita sangat nyata. Pola pendidikan kita, aspek pangan, arus teknologi informasi dan pusaran teknologi menawarkan suguhan yang sulit untuk dibendung. Anak usia dini cenderung meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, peran tenaga pendidikan terlebih orang tua sangat dibutuhkan. Bagaimana cara untuk memfilter, itulah apa yang menjadi konsumsi mereka. Jika tidak ada pendampingan, secara tidak langsung anak akan terbentuk oleh media informasi tersebut.
SIOLA selaku bagian dari pemerintahan, berharap ada grafik perkembangan yang postif. Pola ini terus berkembang dan diadopsi di berbagai kabupaten dan provinsi. Kita berharap ada sharing antara pelaku diantara siola ini karena bisa jadi karakter daerah yang dihadapi berbeda.
“Sinergi dan keberlanjutan semoga dapat berjalan terus. Apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap elemen yang peduli dengan program ini baik IMZ, PTTEP dan Yaysan Karampuang” demikian sambutan Hj. Siti Suraidah Suhardi SE. M.Si., Ketua DPRD Kabupaten Mamuju pada pembukaan Capacity Building selama 4 hari di Hotel Maleo Mamuju pada tanggal 27 Februari hingga 2 Maret mendatang, bagi 52 Guru SIOLA dari Mamuju, Majene dan Polewali Mandar.
Di Sulawesi Barat, program layanan peduli anak usia dini diselenggarakan secara terintegrasi. Perpaduan antara program PAUD HI, posyandu kesehatan, dan mikro ekonomi. Jadi satu atap namanya SIOLA (Stimulasi Optimalisasi Layanan Anak). SIOLA ini nama yang mengambil kearifan lokal dari Mamuju, ibukota provinsi Sulawesi Barat.
Ini tahun ke 3 IMZ memberikan support capacity building untuk para guru PAUD dan manajemen SIOLA. Bersama PTTEP, selain berinvestasi pada pembangunan SDM, perusahaan tambang Thailand ini juga membangunkan sarana prasarana berupa gedung SIOLA yang telah dihibahkan ke pihak masyarakat setempat dan pemkab.
“PTTEP telah mendonasikan bangunan di 3 Kabupaten Polewali Majene dan Mamuju. Walaupun kita tahu bersama, bahwa PTTEP tidak mendapatkan minyak di Provinsi Sulawesi Barat ini. Andaikata dapat, lebih hebat lagi. Di Mamuju sekarang, sudah ada Peraturan Bupati tentang Pelayanan Anak Usia Dini SIOLA. Jadi semua pelayanan bernama SIOLA. Kita berharap ini bisa menjadi semacam motivasi di Kabupaten lain, maka lengkap lah sudah layanan kita bisa terintegrasi dengan bagus. Di Sulawesi Barat, menjadi contoh lahirnya Peraturan Presiden tentang Pelayanan Anak Usia Dini Holistik Integratif” ujar Aditiya Arie yudhistira, Direktur Yayasan Karampuang.
Gayatri Syafri PTTEP menambahkan bahwasanya “telah menjadi komitmen PTTEP, bahwa kami mau program ini berkelanjutan. Kita juga ingin memberikan penguatan skill dan kompetensi guru-guru yang jauh lebih baik. Hasil penelitian SROI yang lalu menunjukkan bahwa program ini bagus banget. Kita telah membangun 13 unit di 3 Kabupaten Kota. Kita juga ingin para guru ini menjadi asset yang terbaik dan unggulan serta tidak kalah dengan kualitas guru di Jakarta. Oleh karena itu, kami bawakan fasilitator yang terbaik juga. Mari kita jaga silaturahmi diantara SIOLA dan jangan terputus.”
]]>