PELATIHAN MANAJEMEN PENDAYAGUNAAN “Teknik Membuat Program Sekolah Berbasis Komunitas” Semarang, 22-24 Maret 2011 Proses pendidikan seyogyanya mampu memandirikan masyarakat untuk menentukan masa depannya. Melalui optimalisasi penerapan Program Pendayagunaan oleh lembaga nirlaba adalah salah satu upaya mengurai persoalan pendidikan di negeri ini. Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) sebagai bagian dari entitas zakat terus berikhtiar menggulirkan berbagai program penguatan kapasitas organisasi pengelola zakat dan pemberdayaan secara komprehensif dan integratif, salah satunya melalui pelatihan dan studi banding manajemen pendayagunaan dana zakat “Teknik Membuat Program Sekolah Berbasis Komunitas” di Semarang, 22-24 Maret 2011 yang lalu Melalui training ini, IMZ mengajak para praktisi kegiatan pendidikan dan sosial untuk mengembangkan metode pendidikan alternatif berbasis komunitas melalui kemandirian siswa dan masyarakat. Agar kemudian dapat direplikasi dalam program pendidikan pada setiap lembaga peserta pelatihan. Sesi pelatihan dibuka dengan sesi benchmark oleh LPI Dompet Dhuafa, SD Juara Rumah Zakat Semarang serta RGI Al Azhar Peduli Ummat. Pada hari keduanya, peserta berlatih merancang program dan urgensi kebutuhan dalam membangun sekolah berbasis komunitas oleh trainer associate IMZ Bapak Asep Sapa’at. Untuk lebih memahami berbagai hambatan dan tantangan dalam menjalankan program pendidikan berbasis komunitas, peserta berkesempatan studi langsung ke Komunitas Belajar Qoryah Thayyibah (QT) – Salatiga Jawa Tengah. QT merupakan model Pendidikan Alternatif Berbasis Komunitas. QT telah sukses menggerakkan masyarakat dalam membangun semangat belajar. Salah satu syarat yang terbilang unik pada QT ialah dalam proses awal belajar, siswa diharuskan membuat sebuah tulisan seputar potensi dan realitas desa tempat ia tinggal. “Di QT, siswa diarahkan untuk berkembang sesuai dengan bakat kecerdasannya” papar Bapak Ahmad Badrudin selaku pimpinan QT. “Tak mengapa bila terpaksa putus sekolah karena biaya, tapi pantang untuk putus belajar” tambahnya di hadapan peserta pelatihan. Dalam sambutan pembukaannya, Salman Al Farisi (Marketing Communication IMZ) menegaskan bahwa sasaran dari kegiatan ini adalah peserta mampu mengintegrasikan program pendayagunaan dana zakat dengan program pendidikan berbasis komunitas, mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi. “Tekan angka kemiskinan dengan pendidikan, Organisasi Pengelola Zakat harus memposisikan sebagai salah satu pilar solusi tantangan problem sosial tersebut, Insya Allah”. ]]>