Ciputat, 19 Agustus 2011
Islamic Development Bank (IDB) memproyeksikan potensi zakat bisa mencapai Rp217 triliun pada tahun ini. Hal tersebut diungkapkan Presiden Dompet Dhuafa Ismail A Said dalam acara Seminar Sinergi Pemungutan Pajak Penghasilan dan Zakat di kantor pusat Ditjen Pajak, Jumat (19/8). “Pada tahun 2011, jumlahnya semakin meningkat, potensi zakat mencapai Rp217 triliun. Dengan perincian Rp117 triliun dari rumah tangga dan Rp100 triliun dari perusahaan-perusahaan milik muslim,” tuturnya. Angka tersebut naik Rp117 triliun dari proyeksi potensi zakat di Indonesia pada 2010 yang mencapai Rp100 triliun. Analisis IDB ini dihitung dengan cara memproyeksikan jumlah total zakat di Indonesia terhadap PDB yaitu sekitar 1,7-3%. Berdasar data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk periode 2002-2009, pertumbuhan zakat tertinggi adalah pada 2005 dengan pencapaian 96,9% dan 2007 dengan pencapaian 98,3%. Ia melanjutkan, prediksi penghimpunan zakat untuk 2011 dilakukan berdasar 3 skenario yaitu skenario minimal, skenario moderat, dan skenario optimis. Untuk skenario minimal, pertumbuhan zakat diperkirakan mencapai angka 24,32% atau menjadi Rp1,85 triliun, skenario moderat pertumbuhan zakat diperkirakan mencapai 53,85% atau menjadi Rp2,29 triliun, dan skenario optimis pertumbuhannya mencapai 98% atau menjadi Rp2,95 triliun. Perhitungan tersebut berdasar Indonesia Magnifience of Zakat (IMZ) 2011. “Ini adalah prediksi angka yang dapat dihimpun oleh komunitas zakat nasional dengan asumsi stabilitas pertumbuhan. Jika tahun 2011 mampu menghasilkan sejumlah inovasi regulasi yang lebih pro zakat, maupun inovasi produk penghimpunan, maka jumlah zakat yang dapat dikelola bisa mencapai angka lebih dari Rp3 triliun,” pungkasnya.
Sumber : inilah.com
]]>