• Phone: 085215646958
  • training@imz.or.id
Stay Connected:

Andi sedang membangun rumah di kampung halamannya di sebuah desa di kabupaten Kuningan. Sepuluh tahun ia sudah menabung, menyisihkan sebagian penghasilannya bekerja di Jakarta. Ia pun memanggil Mang Udin yang ia percaya bisa mewujudkan rumah impiannya.

“Mang Udin, saya mau bangun rumah. Itu tanahnya yang di pinggir kali. Tolong buatin saya rumah yang bagus seperti di komplek-komplek orang kaya ya. Kamarnya tiga. Saya masih kerja di Jakarta, cuma bisa pulang dua minggu sekali. Jadi saya percayakan semuanya ke Mang Udin ya,” jelas Andi.

“Pak Andi sudah bikin gambar rumahnya?” tanya Mang Udin

“Ah….kaya anak kecil Mang pake gambar-gambar. Mang Udin kan sudah biasa bikin rumah. Saya percaya lah sama Mang Udin. Pokoknya rumah yang bagus. Yang minimalis. Seperti di komplek-komplek.”

Dua minggu kemudian, Andi pulang ke Kuningan dan memanggil Mang Udin.

“Mang Udin, ini rumahnya kenapa menghadap ke kali?”

“Kan Pak Andi tidak bilang menghadapnya ke mana.”

“Iya tapi kenapa ke kali?”

“Rumah yang bagus di komplek-komplek sekarang lagi tren menghadapnya ke kali, Pak. Istilahnya river view katanya,” jelas Mang Udin dengan logat Sundanya yang kental.

“River view itu bagus kalau kalinya bersih, Mang. Ini kan kalinya mampet. Banyak sampah. Bau lagi. Mana betah saya?”

Akhirnya, dibongkarlah pondasi rumah yang sudah dipasang.

Dua minggu berikutnya, Andi pulang lagi ke Kuningan dan memanggil Mang Udin.

“Mang Udin, ini kenapa ada kamar mandi di ruang tamu? Kamar mandi mah di belakang atuh Mang.”

“Katanya mau seperti rumah di komplek-komplek, Pak? Ini kamar mandi tamu supaya tamu tidak perlu masuk-masuk ke dalam kalau mau ke toilet.”

“Ah…pamali atuh Mang kalau kamar mandi di depan. Sudah dibongkar saja. Cukup di belakang kamar mandinya.”

Dan Mang Udin pun kembali membongkarnya.

Membangun rumah tanpa membuat desainnya lebih dulu akan sering bongkar pasang. Biaya lebih besar, waktu pun lebih lama. Buatlah gambar desainnya dulu. Bentuk rumah akan mengikuti desainnya. Kalau di desain menghadap ke jalan raya, rumah pun akan menghadap ke jalan raya. Kalau desainnya tidak ada toilet di ruang tamu, rumah pun akan begitu hasilnya. Rumah akan selalu mengikuti gambar desainnya.

Kalau rumah yang biayanya 200 juta saja perlu dibuat gambarnya dulu supaya tidak bongkar pasang, masa depan kita yang nilainya jauh lebih mahal dari rumah tentu lebih perlu dibuatkan gambarnya. Desain masa depan itu penting supaya karir kita tidak bongkar pasang; belasan tahun bekerja tapi tak terbangun kompetensi dan keunggulan kita. Kalau karir tak dibuat desainnya, bekerja hanya menjadi rutinitas: pergi pagi pulang malam, menunggu gaji masuk di akhir bulan, dan langsung habis untuk membayar cicilan. Betapa tak menariknya hidup seperti itu.

Desain masa depan bukan hanya tentang karir, tapi tentang keseluruhan hidup kita. Jika Allah memberi kita jatah usia hingga 60 tahun, bagaimana kita ingin dikenang masyarakat? Apa legacy yang akan kita wariskan untuk keturunan kita? Kontribusi kebaikan apa yang akan kita berikan untuk masyarakat dan dunia? Amal soleh apa yang akan kita bawa kepada Allah nanti?

Begitu juga dengan keluarga. Masa depan keluarga kita juga perlu dibuat desainnya: apa misi hidup keluarga kita? Apa kekhasan dan keunggulan keluarga kita? Kultur seperti apa yang ingin dibangun di keluarga? Pribadi seperti apa yang ingin kita bentuk untuk anak-anak kita? Kontribusi apa yang ingin diberikan keluarga kita untuk dunia? Bagaimana cara agar bisa berkumpul bersama di surga?

“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di dalam surga. Dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS 52:21)

Saya mendampingi lebih dari dua ribu orang membuat desain masa depan mereka di kelas pelatihan Move On: Seni Meraih Sukses dan Hidup Bahagia. Latar belakangnya beragam: pengusaha, eksekutif perusahaan, karyawan, PNS, aktivis sosial, hingga mahasiswa. Tapi di usia berapapun dan profesi apapun, membuat desain masa depan ternyata punya manfaat luar biasa.

Proses pembuatan desain masa depan itu banyak mengubah hidup mereka. Desain masa depan memberi arah bagi karir dan keluarga. Desain masa depan itu menyatukan hidup mereka yang tersekat-sekat antara kehidupan karir dan keluarga, bahkan antara kehidupan pribadi dengan Tuhan. Desain ini memberi mereka dasar yang kokoh untuk hidup lebih seimbang antara karir, keluarga, kesehatan, sosial, dan spiritual. Dan yang tak kalah penting, desain masa depan memberi makna lebih dalam untuk hidup mereka; hidup tak lagi sekedar rutinitas yang melelahkan.

Jika Anda belum membuat desain masa depan Anda sendiri , cobalah! Jika Anda belum punya desain masa depan keluarga, ajaklah pasangan dan anak-anak membuatnya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini untuk mendapatkannya: apa misi hidup Anda? Apa legacy yang akan Anda tinggalkan untuk keluarga dan dunia? Amal soleh apa yang akan Anda bawa menghadap Tuhan? Bagaimana cara Anda mencapainya? Dan apakah saat ini Anda merasa dalam track yang benar?

Selamat mencoba. END

Tulisan ini merupakan versi tertulis dari materi pelatihan saya yang berjudul Move On: Seni Meraih Sukses dan Hidup Bahagia, dibuat menjadi tulisan berseri agar bisa dinikmati lebih banyak orang.

Inspirasi Melintas Zaman (IMZ Consulting) merupakan lembaga social enterprise yang membantu organisasi profit dan nirlaba di bidang leadership, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai spiritual.

 

Andi is building a house in his hometown in a village in Kuningan district. He has been saving for ten years, setting aside part of his income working in Jakarta. He also called Mang Udin who he believed could realize his dream home.

“Mang Udin, I want to build a house. That land is on the edge of the river. Please make me a nice house like in rich people’s complexes. Room three. I still work in Jakarta, I can only go home once every two weeks. So I entrust everything to Mang Udin, yes, ”Andi explained.

“Mr. Andi has made a picture of his house?” asked Mang Udin

“Ah … rich little boy Mang uses pictures. Mang Udin is already used to making houses. I believe in Mang Udin. It’s just a nice house. Minimalist one. Like in complexes. ”

Two weeks later, Andi returned to Kuningan and called Mang Udin.

“Mang Udin, why is the house facing the river?”

“Didn’t Pak Andi say where he was facing him?”

“Yeah, but why to the river?”

“A good house in complexes, the trend is now facing it to the river, sir. The term river view he said, “explained Mang Udin with thick Sundanese accent.

“River view is good when it’s clean, Mang. This is a blocked time. Lots of rubbish. Smell again. Where do I feel? ”

Finally, the foundation of the house that was installed was demolished.

Two weeks later, Andi returned to Kuningan and called Mang Udin.

“Mang Udin, why is there a bathroom in the living room? The bathroom is behind you, Mang. ”

“They say you want it to be like a house in a complex, sir? This is the guest bathroom so that guests do not need to go inside to go to the toilet. ”

“Ah … farewell Mang if the bathroom in front. It’s been demolished. Enough behind the bathroom. ”

And Mang Udin dismantled it again.

Building a house without first making the design will often be demolished. Greater costs, even more time. Make the design drawing first.

The shape of the house will follow the design. If the design is facing the highway, the house will face the highway. If the design does not have a toilet in the living room, the house will be the result. The house will always follow the design drawings.

If a house with a cost of 200 million needs to be drawn first so that it is not disassembled, our future, which is worth much more than a house, certainly needs to be drawn more. The design of the future is important so that our careers are not dismantled; a dozen years of work but our competence and excellence have not been built. If a career is not designed, work is just a routine: going home late at night, waiting for the salary to arrive at the end of the month, and immediately used up to pay installments. How unattractive to live like that.

The design of the future is not just about careers, but about our whole life. If God gives us a ration of up to 60 years, how do we want to be remembered by society? What legacy will we inherit for our offspring? What kind of contribution will we make to society and the world? What good deeds will we bring to Allah later?

Likewise with family. The future of our family also needs to be designed: what is the mission of our family life? What are our family’s specialties and advantages? What kind of culture do you want to build in your family? What kind of person do we want to form for our children? What contribution do our families want to make to the world? How to get together in heaven?

“And those who believe, and their children and grandchildren who follow them in the faith, We bring them together with their children and grandchildren in heaven. And We did not reduce the slightest merit of their kindness. Everyone is bound by what they do. ” (Qur’an 52:21)

I accompanied more than two thousand people to design their future in the Move On: Art Achieve Success and Happy Life training class. His background is diverse: entrepreneurs, company executives, employees, civil servants, social activists, to students. But at any age and any profession, making future designs turns out to have extraordinary benefits.

The process of making future designs has changed their lives a lot. Future design gives direction to career and family. The design of the future unites their lives which are bounded between career and family life, even between personal life and God. This design gives them a solid foundation for a more balanced life between career, family, health, social, and spiritual. And last but not least, the design of the future gives deeper meaning to their lives; life is no longer just a tiring routine.

If you haven’t created your own future design, try it! If you don’t have a future design for your family, ask your spouse and children to make one. Answer these questions to get it: what is your life mission? What legacy will you leave for family and the world? What kind of charity will you bring before God? How do you achieve it? And do you currently feel that you are on the right track?

Good luck. END

This article is a written version of my training material entitled Move On: The Art of Achieving Success and a Happy Life, made into a series of writings to be enjoyed by more people.

Inspirasi Melintas Zaman (IMZ Consulting) is a social enterprise institution that helps profit and non-profit organizations in the fields of leadership, human resource development and community empowerment based on spiritual values.

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

First Name*
Subject*
Email*
Your Comments

Kirim Pesan
Join Chat
Assalaamualaikum Wr.Wb

Terima kasih telah mengunjungi IMZ – Your Strategic Partner for Training, Research, & Development.

Ada yang bisa kami bantu ?
Klik tombol kirim pesan dibawah ini.