• Phone: 085215646958
  • training@imz.or.id
Stay Connected:

Kita pusing memikirkan rejeki karena merasa rejeki hanya bisa kita dapatkan dari satu pintu: bekerja. Padahal, Allah memberikan banyak pintu rejeki kepada kita. Ada rejeki yang dijamin, ada rejeki karena usaha, ada rejeki karena memberi, dan ada rejeki yang diberikan khusus untuk orang-orang bertakwa.

Kota Madinah pernah mencatat sejarah yang menarik. Sepulang perang Tabuk, banyak kurma di Madinah yang busuk karena ditinggal oleh para pemiliknya yang ikut dalam ekspedisi peperangan bersana Nabi.

Dengan maksud menolong para petani kurma agar mendapatkan penghasilan dari kebun kurmanya, seorang dermawan bernama Abdurahman bin Auf mengumumkan akan membeli seluruh kurma busuk yang dimiliki para petani Madinah dengan harga yang sama seperti kurma yang bagus. Maka bersuka citalah para petani kurma atas kedermawanan Abdurahman bin Auf.

Lalu, mau diapakan kurma busuk yang jumlahnya sangat banyak itu? Abdurahman bin Auf belum punya ide. Niatnya memang hanya menolong para petani kurma agar mereka dapat menikmati hasil panennya. Ia tak punya rencana apa pun sampai datang seorang utusan dari raja *Yaman* yang sedang mencari obat untuk mengobati wabah penyakit yang menimpa penduduk Yaman. Menurut ahli kedokteran Yaman, obat untuk penyakit menular itu ada pada kurma busuk! Dan utusan Yaman bersedia membeli kurma busuk milik Abdurahman bin Auf dengan harga sepuluh kali lipat dari harga kurma biasa.

Luar biasa bukan? Pintu rejeki seperti ini tak masuk dalam kalkulasi ilmu manajemen. Rejeki dari memberi ini tak diajarkan para motivator bisnis. Tapi jenis rejeki ini ada di tengah-tengah kita. Hanya orang dengan spiritualitas tinggi dan orang-orang yang pernah mengalaminya yang bisa memahami dan mempercayainya.

Seorang pengusaha Cirebon, sebut saja Amir, pernah merasakan jenis rejeki ini. Dulu, ia berhenti dari pekerjaannya dan ingin memulai bisnisnya sendiri. Di hari terakhirnya bekerja, ia mendapatkan uang sebesar 50 juta dari perusahaan sebagai penghargaan masa kerjanya. Amir bermaksud menjadikan uang tersebut sebagai modal bisnisnya, tapi ia tak tahu bisnis apa yang akan dijalaninya.

Dalam perjalanan pulang, ia mampir ke masjid untuk melaksanakan shalat. Ternyata di masjid tersebut sedang dilakukan penggalangan dana untuk korban bencana. Amir terketuk hatinya. Ia pun ikut mendonasikan uangnya. Anda tahu berapa yang ia sumbangkan? Lima puluh juta! Ya, dia menyumbangkan seluruh uang yang akan digunakannya untuk memulai bisnis. Entah apa yang dipikirkannya. Amir pun pulang dengan tangan kosong.

Amir mencoba beberapa kali bisnis tapi selalu gagal. Sampai akhirnya, ia mendapat tawaran untuk membangun perumahan di Cirebon dan mulailah kesuksesan menghampirinya. Kini ia menjadi salah satu pengusaha properti yang sukses dan dikenal dermawan.

Jadi pintu rejeki itu banyak. Ada rejeki yang juga didapat dari pintu memberi. Allah menjelaskan pintu rejeki ini dalam al-Qurán :

“… barang siapa yang sedang disempitkan rejekinya, maka infaqkanlah dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. Allah tidak membebani melainkan sebatas apa yang dimiliki. (Jika telah kau laksanakan) maka Allah akan segera megubah kesulitanmu menjadi kemudahan.” (QS 65 : 7)

Aneh kan rumusnya? Rejeki sedang sempit kok malah disuruh berinfaq. Tak logis, logika kita. Tak masuk akal, akal kita. Tapi, begitulah rumus dari Allah. Inilah hukum Give and Get. Berikan dulu, baru Anda dapat. END

Tulisan ini merupakan versi tertulis dari materi pelatihan saya yang berjudul Move On: Seni Meraih Sukses dan Hidup Bahagia, dibuat menjadi tulisan berseri agar bisa dinikmati lebih banyak orang. Jika tertarik mengikuti pelatihan ini, silakan kontak IMZ Consulting di 021-7418607 / 0852.1564.6958 atau kontak@imz.or.id

Inspirasi Melintas Zaman (IMZ Consulting) merupakan lembaga _social enterprise_ yang membantu organisasi profit dan nirlaba di bidang leadership, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai spiritual.

 

 

We are dizzy thinking about fortune because we feel fortune we can only get from one door: work *. In fact, God gives us lots of fortune doors. There is a fortune that is guaranteed, there is a fortune because of business, there is a fortune because of giving, and there is a fortune that is given specifically for pious people.

The city of Medina once recorded an interesting history. After  Tabuk war , many dates in Medina were rotten because they were left behind by their owners who took part in a war expedition with the Prophet.

With the intention of helping date farmers to earn income from their date palms, a philanthropist named  Abdurahman bin Auf  announced that he would buy all the rotten dates owned by Madinah farmers at the same price as good dates. Then the palm farmers rejoiced in the generosity of Abdurahman bin Auf.

Then, what do you want to do with those rotten dates? Abdurahman bin Auf has no ideas yet. His intention was only to help date palm farmers so that they could enjoy the harvest. He had no plans whatsoever until an emissary from the  Yemeni king  was looking for a medicine to treat an outbreak of disease affecting the Yemeni population. According to Yemeni medical experts, the cure for infectious diseases is in rotten dates! And the Yemeni messenger is willing to buy foul dates belonging to Abdurahman bin Auf at a price ten times the price of ordinary dates.

Amazing right? The door to fortune like this does not enter into the calculation of management science. The fortune of giving is not taught by business motivators. But this type of fortune is in our midst. Only people with high spirituality and people who have experienced it can understand and believe it.

A Cirebon businessman, let’s say Amir, had experienced this type of fortune. In the past, he quit his job and wants to start his own business. On his last day working, he got 50 million from the company as a tribute to his tenure. Amir intends to make the money as capital for his business, but he does not know what business he will run.

On his way home, he stopped by the mosque to pray. It turned out that the mosque was raising funds for victims of the disaster. Amir tapped his heart. He also donated his money. Do you know how much he donated? Fifty million! Yes, he donated all the money he would use to start a business. I wonder what he was thinking. Amir went home empty-handed.

Amir tried several times but always failed. Until finally, he got an offer to build housing in Cirebon and start success approaching it. Now he has become one of the most successful and well-known property entrepreneurs.

So there are many fortune doors. There is a fortune that is also obtained from the door of giving. Allah explains the door to this fortune in the Qur’an:

“… whosoever is narrowed fortune, then inform with what God has given him. God does not burden but limited to what is possessed. (If you have done it) then Allah will soon turn your difficulties into convenience. ” (QS 65: 7)

Isn’t that the formula? Fortune is narrow, why are you told to ask for help? Illogical, our logic. It makes no sense, our mind. But, that’s the formula from God.  This is the law of Give and Get . Give first, then you can. END

This paper is a written version of my training material entitled  Move On: The Art of Achieving Success and a Happy Life , made into a series of writings to be enjoyed by more people. If you are interested in participating in this training, please contact IMZ Consulting at 021-7418607 / 0852.1564.6958 or contact@imz.or.id

Inspirasi Melintas Zaman (IMZ Consulting) is a social enterprise organization that helps profit and non-profit organizations in the fields of leadership, human resource development and community empowerment based on spiritual values.

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

First Name*
Subject*
Email*
Your Comments

Kirim Pesan
Join Chat
Assalaamualaikum Wr.Wb

Terima kasih telah mengunjungi IMZ – Your Strategic Partner for Training, Research, & Development.

Ada yang bisa kami bantu ?
Klik tombol kirim pesan dibawah ini.