• Phone: 085215646958
  • training@imz.or.id
Stay Connected:

PUBLIC EXPOSE

INDONESIA ZAKAT AND DEVELOPMENT REPORT 2012

“Kinerja Zakat dalam Penanggulangan Kemiskinan di Tahun 2011

 

“Dana zakat yang dikelola melalui program pendayagunaan yang sistematis dan terpola terbukti mampu mengurangi beban hidup masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan”

Setidaknya demikian yang tergambar dalam penelitian yang dilakukan oleh IMZ pada tahun 2011 dalam memotret kinerja distribusi zakat dari 16 lembaga pengelola zakat yang tersebar di 6 wilayah, yaitu Jabodetabek, Kota Padang, Kota Yogyakarta, Surabaya, Samarinda serta Balikpapan.

IMZ sebagai lembaga riset kajian pada bidang kemiskinan dan pengembangan model-model pemberdayaan masyarakat, untuk kesekian kali kembali melakukan survey tahunan yang dilakukan pada periode April hingga Oktober 2011. Riset ini berusaha memotret perubahan kondisi tingkat kesejahteraan para penerima zakat yang berjumlah 10.806 Rumah Tangga penerima manfaat dari 16 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Melalui pendekatan simple random sampling kemudian diperoleh sampel sebanyak 1.639 Rumah Tangga (RT) miskin berdasarkan standar garis kemiskinan yang ditetapkan BPS.

Penelitian ini sekali lagi menemukan bukti empirik bahwa penyaluran dana zakat melaui OPZ mampu mengurangi jumlah kemiskinan mustahik sebesar 21,1 persen. Sementara dari sisi kedalaman kemiskinan, pendistribusian zakat dapat memperkecil jurang kemiskinan yang menandakan bahwa selisih rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik dengan garis kemiskinan semakin rendah yaitu dari semula Rp.326.501,01 menjadi Rp.318.846,15. Implikasi positif lainnya yaitu keparahan kemiskinan yang dapat dikurangi sebesar 25 hingga 30 persen. Maka tak heran, dengan berbagai program yang dilakukan, lembaga zakat di Indonesia mampu mempercepat waktu proses keluarnya (time to exit) RT miskin dari garis batas kemiskinan hingga 1,9 tahun.

Kedepannya, pemerintah dengan kewenangan sebagai regulator harus lebih memotivasi dan memperkuat pengelolaan zakat, serta dana sosial keagamaan lainnya, agar kerja-kerja lembaga zakat di Indonesia kedepannya lebih memiliki daya dampak yang lebih.

Demikian SIARAN PERS ini kami sampaikan untuk dimuat dan dapat disiarkan secara luas.

Jakarta, 30 Januari 2012 Hormat Kami,     Ir. Nana Mintarti, MP Direktur IMZ

         

” أداء الزكاة في تخفيف حدة الفقر في سنة 2011″ “يدار صندوق الزكاة من خلال الاستفادة على حسب النظام والمنهج المقرر ثبت قادر على تخفيف عبء الحياة من الناس الذين يعيشون تحت خط الفقر” على الأقل هذا ينعكس في البحث الذي أجراه إ.م.ز. عام 2011 في صورة أداء توزيع الزكاة ل 16 مؤسسة موزعة على 6 مناطق، وهي جاكرتا الكبرى ، ومدينة بادانغ ، ومدينة  يوجياكارتا ، وساماريندا ، وسورابايا ، وباليكبابان.

إ.م.ز. كمؤسسة للبحوث في مجال دراسات الفقر ووضع نماذج لتمكين المجتمع ، ولمرات عديدة أعادت بحثها السنوي الذي أجري في الفترة أبريل.- أكتوبر 2011. حاول هذا البحث للقبض على تغييرات حالة الرفاه لأصناف الزكاة التي بلغت عددها 10.806أسرة المستفيدة من 16 منظمة إدارة الزكاة. من خلال منهج اختيار العيانات عشوائية بسيطة تم الحصول عليها على 1639 أسرة من الفقراء وفقا على خط الفقر المنصوص بمكتب المركزي للإحصاء بإندونيسيا.

هذا البحث ثبت مرة أخرى أن توزيع أموال الزكاة من منظمة مؤسسة الزكاة  قادرة على تقليل كمية من الفقراءحتى بلغ  21.1%. وفي الوقت نفسه، توزيع الزكاة قادرة على تخفيف فجوة الفقرمشيرا إلى أن الفرق المتوسط في ​​دخل الأسرة المستحق للزكاة مع خط الفقر الأدنى  هو من Rp.326.501 إلى Rp.318.846. وأيضا الآثارلإيجابية لهذا البحث هى أنه يمكن تخفيض حدة الفقر بنسبة 25 الى 30 في المئة.

لذلك لا عجب، إجراء البرامج المختلفة من مؤسسات الزكاة في اندونيسيا قادرة على تسريع عملية تفريغ (وقت الخروج) الأسر الفقيرة من خط الفقر يصل إلى 1.9 في المئة فى السنة. في الوقت المقبل، يجب على الحكومة مع السلطة كمنظم تقوم بتشجيع وتعزيز إدارة الزكاة، والصناديق الاجتماعية والدينية وغيرها، كي يكون عمل مؤسسات الزكاة في إندونيسيا في المستقبل اكثر قوة تأثير. هذا، ونقول لكم أن يتم  تحميل هذا البيان الصحافى ، ويمكن بثه على نطاق واسع. جاكارتا، 30 يناير 2012

“Zakat Performance in the 2011 Program of Poverty eradication”

“Zakat funds managed through systematic and well-patterned empowerment program are proven to be effective in reducing the burdens of people living under the poverty line”

It was at least what we see from the study conducted by IMZ in 2011, to illustrate zakat distribution performance of 16 zakat management organizations in six areas, which are Jabodetabek, Padang Municipality, Yogyakarta Municipality, Surabaya, Samarinda and Balikpapan.

As a research and study institute that focuses on the poverty issues and the development of community empowerment models, IMZ conducted its annual research on April to October 2011. The research aimed at capturing the changes in the welfare of 10,806 zakat beneficiaries households managed by 16 zakat management organizations (OPZ). Using simple random sampling method, the research was conducted on 1,639 poor households as the sample, based on the poverty line determined by BPS.

This research once again affirmed empirical proof that zakat funds distribution by OPZ is effective in reducing poverty among mustahik by 21.1%. In the context of poverty depth, zakat distribution decreased poverty gap, which means that the average income gap between mustahik and the poverty line is lessened, from Rp 326,501.01 to Rp 318,846.15. Another positive implication of the zakat distribution by OPZ is that it successfully reduced poverty severity by 25 to 30 percent.

It is not unlikely then, that with their programs, zakat institutions in Indonesia were able to accelerate the time to exit for poor households to leave poverty line by 1.9 years. In the future, with its authority as zakat regulator, the government must intensify its management system of zakat and other social religious funds, to increase the impacts of zakat management performance in Indonesia.

Jakarta, January 30, 2012

]]>

Kirim Pesan
Join Chat
Assalaamualaikum Wr.Wb

Terima kasih telah mengunjungi IMZ – Your Strategic Partner for Training, Research, & Development.

Ada yang bisa kami bantu ?
Klik tombol kirim pesan dibawah ini.